hai kali ini aku kan memposting makalah Sejarah Dunia tentang perkembangan dan jenis-jenis manusia purba di Dunia




Ciri-ciri
: Gigi dan tulang rahang lebih kuat. Berjalan dengan dua
kaki,dan tegak seperti manusia. Badan lebih besar dan kekar. Wajahnya datar
tidak memiliki kening. Memiliki tulang alis yang besar. Volume otak sekitar 525 cc. Umur sekitar 2,0-1,0 juta
tahun. Makan makanan yang keras,
berpasir seperti kacang dan umbi akar, terkadang makan daging. Tinggal
di hutan kayu



PERKEMBANGAN MANUSIA
PURBA DI DUNIA DAN JENIS – JENISNYA

KELOMPOK 2:
1.
RIZKI ARDANDHITYA DK (19)
2.
RIZKI MARTASUFA (20)
3.
ROSA ERDINA Z (21)
4.
SA’IDAH NANDA I (22)
5.
SHAFIRA YUMNA I (23)
6.
SRI HASTUTI (24)
DAFTAR ISI
Halaman
Judul
Daftar
Isi
Bab 1
A. Latar
Belakang
B. Rumusan
Masalah
C. Tujuan
Bab 2
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia
yang hidup pada zaman Praaksara sekarang sudah berubah menjadi fosil. Fosil
manusia yang ditemukan dalam perkembangan terdiri dari beberapa jenis.
Penemuan - penemuan fosil sangat berguna bagi perkembangan ilmu sejarah
sekarang ini. Baik dalam hal menjelaskan kehidupan manusia kala itu. Hewan yang
pernah hidup dan bagaimana evolusi manusia hingga menjadi sekarang ini. Dengan begitu ilmu sejarah akan terus
berkembang sejalan dengan fosil-fosil yang ditemukan. Hal ini diketahui bahwa
para ahli Eropa tertarik untuk mengadakan penelitian tentang fosil manusia. Itu
sebabnya makalah ini dibuat untuk mengetahui lebih jelas dan terperinci
mengenai pengertian manusia purba yang ditemukan di wilayah di dunia.
B.
Rumusan Masalah
1. Bagaimana
perkembangan manusia purba di dunia?
2. Apa saja
jenis-jenis manusia purba di dunia?
C.
Tujuan
1. Mengetahui
bagaimana perkembangan manusia purba di dunia
2. Mengetahui
jenis –jenis manusia purba di dunia
BAB 2
PEMBAHASAN
A.Perkembangan Manusia Purba
di Dunia
Pada zaman dulu, sejak zaman praaksara
atau zaman prasejarah dikenal adanya pembagian waktu, merupakan tingkat
kemampuan makhluk hidup dan perkembangannya yang dibedakan dengan zaman-zaman
tersebut. kita tidak dapat mengetahui bagaimana proses terebentuknya kehidupan
ini, jika kita tidak mengetahui pembagian zaman pada masa praaksara atau masa
prasejarah sehingga perlunya kita mengetahui itu semua. Pembagian zaman pada masa
praaksara atau pembagian zaman pada masa prasejarah dimulai dari zaman
arkaeozoikum (zaman tua), zaman paleozoikum, zaman mesozoikum (zaman hidup
pertengahan), dan zaman neozoikum ( zaman hidup baru), lihat penjelasan
pembagian zaman pada masa prasejarah atau pembagian zaman pada masa praaksara
seperti dibawah ini.
1. Zaman Arkaeozoikum (Zaman Tua)
Zaman arkaeozoikum merupakan zaman
tertua yang berlangsung kira-kira 2.500 juta tahun dalam sejarah perkembangan
bumi. Dalam zaman ini tidak ada kehidupan. Kulit bumi masih panas sekali
sehingga tidak mungkin ada kehidupan. pada akhir zaman ini mulai tumbuh
bentuk-bentuk kehidupan.
2. Zaman Paleozoikum (Zaman Hidup Tua)
Pada Zaman Paleozoikum yang berlangsung
kira-kira 340 juta tahun mulai ada kehidupan. Kehidupan ini ditandai adanya
jenis binatang-binatang terkecil yang tidak bertulang belakang. Setelah itu
muncul jenis ikan, permulaan jenis amfibi dan reptil. Zaman ini juga disebut zaman
primer
3.
Zaman Mesozoikum (Zaman Hidup
Pertengahan)
Zaman Mesozoikum yang berlangsung
kira-kira 140 juta tahun ini juga sering dinamakan zaman
sekunder. Selama zaman ini, mulai hidup dan berkembang pesat berbagai
jenis ikan, amfibi, dan reptil. Reptil yang berkembang begitu menakjubkan,
yakni jenis reptil raksasa (Reptil yang sangat besar). Bekas-bekas peninggalan
hewan purba berupa fosil binatang raksasa tersebut ditemukan di berbagai tempat
diseluruh dunia. Misalnya, Atlantasaurus yang panjangnya 30 meter. Di samping
itu, juga mulai muncul jenis burung dan binatang menyusui.
4.
Zaman Neozoikum (Zaman Hidup Baru)
Zaman Neozoikum yang berlangsung
kira-kira 60 juta tahun yang lalu hingga kini. Zaman ini terbagi menjadi zaman
tersier dan kuarter. Pada zmana tersier, jenis binatang menyusui berkembang
lebih sempurna, sedangkan jenis reptil berkurang, jenis kera mulai berkembang.
pada zaman tersier muncul jenis kera manusia. Zaman kuarter
merupakan zaman yang terpenting karena mulai ada kehidupan manusia yang lebih
sempurna. Zaman kuarter yang dimulai sejak kira-kira 600 ribu tahun yang lalu
ini terbagi menjadi zaman Pleistosen dan Holosen. Zaman Pleistosen atau zaman
kuarter awal, keadaan alamnya belum sempurna seperti sekarang ini. Zaman
Pleistosen disebut zaman es karena es dari kutub utara dan selatan meluas
sehingga menutupi daratan Eropa Utara, dan Amerika Utara. Baru setelah zaman
Holosen (aluvium) keadaan bumi dapat dikatakan sudah lebih sempurna. Begitu
juga tumbuhnya berbagai jenis flora dan fauna. Tanaman ini tumbuh liar di hutan
belukar. Di samping. itu, juga sudah dikenal adanya ladang dan persawahan.
Jenis tanaman yang ada di ladang dan persawahan, misalnya jagung. Jenis
Fauna (Hewan) yang hidup pada saat itu juga sudah bermacam-macam, antara lain
gajah, banteng, kerbau liar, badak, tapir, harimau, babi rusa, berjenis-jenis
burung dan kelelawar. Jenis-jenis binatang pada zaman purba ini juga sama
seperti jenis hewan yang ada sekarang. Namun tubuh bentuk hewan-hewan pada
zaman purba lebih besar. Pada zaman aluvium, mulai berkembang manusia yang
merupakan nenek moyang manusia pada saat ini. Jenis manusia yang berkembang
pada zaman aluvium adalah jenis homo sapiens (manusia cerdas). Sejak saat itu,
peradaban manusia mulai berkembang hingga saat ini.
B. Jenis-jenis Manusia Purba di Dunia
1. Ardhipithecus ramidus
Ditemukan oleh White pada
tahun 1994 di Aramis, Ethiopia,Afrika Timur. Fosil ini berasal dari
sekitar 4,4 juta tahun yang lalu.
Makanannya adalah buah, daun, dan biji. Ardhipithecus tinggal didaerah hutan
berakayu. Ardhipithecus memiliki gigi taring bagian bawah dan atas relatif
lebih besar dan lapisan email giginya tipis. Gigi seri paling atas relatif
lebih kecil dari pada gigi bagian belakang tetapi gigi serinya lebih kecil dari
kelompok simpanse, karakter ini dianggap sebagai transisi antara apes dan
australopithecines.
Pada ciri – ciri Hominid
dan ape, tangannya tampak mozaik. Tulang jari – jarinya panjang dan membengkok.
Ukuran tubuhnya rata – rata lebih kecil daripada ukuran tubuh Australopithecus afarensis. Dari sisa – sisa
fosil ardhipithecus ramidus yang telah ditemukan, menunjukan berbagai ciri
primitif yang memiliki karakter seperti moyang hominid atau simpanse.
Berdasarkan ciri tersebut Ardhipithecus Ramidus dapat dimasukkan dalam dua
kategori yaitu apa dan australopithecine.
Pada awalnya fosil
hominid ini ditempatkan dalam genus Australopithecus dengan sebutan ramidus,
kemudian tim White menempatkan fosil ini dalam genus baru yaitu Ardhipithecus.
Hal ini disebabkan karena ramidus memiliki perbedaan yang sangat besar dengan
semua kelompok Australopithecus.
![]() |
2.
Australopithecus
a.
Australopithecus
Anamensis
Austaraliopithecus anamensis ditemukan di wilayah
Timur Kanapoi, Danau Turkana, Kenya, Afrika Timur oleh tim peneliti dari
Harvard University pada tahun 1965. Pada saat itu, ditemukan satu lengan yang
berasal dari kala Pleistosen yaitu sekitar 4,2 – 3,9 juta tahun yang lalu.
Australopithecus anamensis adalah fosil spesies dari Australopithecus.
Australopithecus
memiliki ciri – ciri seperti mereka tinggal di hutan kayu dan sungai,
memakan buah, biji, dan beberapa makanan keras. Pada awalnya ukuran tubuh
anamensis sama atau bahkan lebih besar dari Austrlopithecus afarensis. Tinggi
badan anamensis laki – laki sekitar 151 cm dan memiliki berat badan 45 kg
sedangkan perempuan sekitar 105 cm dengan berat badan 28 kg. Anamensis memiliki gigi taring besar dan lapisan email
giginya tebal dengan barisan gigi rata ( paralel ). Tulang tibia bagian atas
lebih tipis untuk menstabilka posisi lutut. Batang tulang tibia lebih tebal
untuk menopang gelang kaki.
![]() |
b.
Australopithecus afarensis
Australopithecus afarensis adalah seekor hominid punah yang hidup sekitar
3.9 dan 2.9 juta tahun yang lalu. Tak jauh berbeda dengan Australopithecus africanus, A. afarensis memiliki tubuh
yang ramping. Para ilmuwan mempercayai bahwa A. afarensis adalah nenek moyang dari Homo, yang juga berarti nenek moyang dari manusia
modern, Homo
sapiens.
Ciri-ciri umum:
Umur : 3,9-3,0 juta tahun
Makanan : buah, kacang, biji, umbi kayu
Daerah : Afrika Timur
Lingkungan : savanna hutan kayu dengan danau
Perbedaan : beberapa jenis kelaminnya dimorfisme
Anatomi:
Ukuran tubuh:
Perempuan :
105 cm/3’5”, 28 kg/62 lbs
Laki-laki : 151 cm/4’11”, 45 kg/99 lbs
Ciri-ciri :
volume otaknya sama dengan Apes (380-500cm3). Gambaran muka
(terlihat dari samping). Beberapa postorbital terdesak.gigi taringnya lebih
kecil dari pada Apes. Memiliki diastema. Gigi geraham depan pertama bagian
bawah memiliki dua puncak. Lapisan email giginya tebal. Barisan giginya rata
(paralel). Tangannya relatif panjang. Tulang jarinya membengkok, ibu jari
pendek. Penyambung tulang pendek dan lebar. Penyambung tulang membelit ke arah
samping. Batang lengan femur bersudut, ada pada lutut di atas kaki. Bagian
paling atas dari tibia lebih rata untuk menstabilkan lutut. Bagian paling bawah
dari tibia lebih tebal sebagai dinding penopang. Jejak kaki terlihat melengkung
secara longitudinal pada kaki. Jari-jari kaki sejajar. Tulang-tulang jari melengkung.
Sampai saat ini,
fosil-fosil Australopithecus afarensis hanya ditemukan di
wilayah Timur Afrika. Wilayah yang paling terkenal sebagai tempat penemuan
fosil ini adalah Hadar, Ethiopia. Di sanalah
fosil "Lucy", seekor A. afarensis betina, ditemukan. Tempat lain
dimana fosil A. afarensis ditemukan adalah di Omo, Maka, Fejej dan Belohdelie
di Ethiopia, dan Koobi Fora
dan Lothagam di Kenya.
![]() |
![]() |
c.
Australipithecus africanus
Ciri-ciri umum:
Umur : 3,0-2,3 juta tahun
Makanan : buah, kacang, biji dan umbi akar
Daerah : Afrika Selatan
Lingkungan : semak-semak
di hutan kayu
Perbedaan : dimorfisme
Anatomi:
Ukuran tubuh:
Perempuan : 115 cm/3’9”,
30 kg/67 lbs.
Laki-laki : 138 cm/4’6”,
41 kg/91 lbs.
Ciri-ciri : volume
otaknya sama dengan Apes (435-530 cm3). Gambaran muka (terlihat pada bagian samping). Beberapa bagian posorbital
terdesak. Gigi taring kecil dan tidak memiliki diastema. Gigi
geraham depan bagian bawah mempunyai dua puncak. Lapisan email gigi tebal.
Barisan gigi rata. Tangannya relatif panjang. Tulang jari-jarinya agak
melengkung, rata-rata jari-jarinya panjang seperti pada manusia. Lumbar
melengkung. Penyambung tulang pendek dan lebar. Penyambung tulang membelit ke arah samping. Batang lengan femur
bersudut, ada pada lutut di atas kaki.
Tempat : Makapansgat-Afrika
Selatan, Sterkfontein-Afrika Selatan, Taung-Afrika Selatan.
![]() |
|||
![]() |
|||
d. Australipithecus Boisei
Australopithecus boisei ditemukan di Omo,
Ethiopia, dan Koobi Fora, Kenya, serta di Olduvai, Tanzania, Afrika Timur yang
hidup antara 2.3 – 1.2 juta tahun lalu. Ia cukup mirip dengan robustus, tetapi
wajahnya lebih besar. Gerahamnya besar dan yang paling besar berukuran 0.9
inci. Ukuran otaknya kurang lebih sama dengan Australopithecus robustus.
Beberapa pakar percaya bahwa Australopithecus robustus dan Australopithecus
boisei adalah varian dari spesies yang sama. Mereka hidup di lingkungan savana
hutan kayu. Mereka makan makanan yang keras, berpasir seperti kacang dan umbi
akar. Tinggi badan laki-laki 137 cm dan perempuan 124 cm. Volume otaknya
sekitar 410 – 530 cm3
Ciri-ciri: volume otaknya
sama dengan Apes (410-530 cm3). Kepala sagittal pada bagian atas
tengkorak. Tegak, otot kenyal.
Topangan yang berat pada tengkorak seharusnya kuat. Muka lebar, pipih, dan
cembung. Ditandai bagian posorbital terdesak. Gigi seri dan gigi taring kecil.
Gigi geraham belakang dan gigi geraham depan besar. Gigi geraham depan bagian bawah
mempunyai dua puncak. Lapisan email gigi tebal. Tegak,
rahang berbentuk parabola. Penyambung
tulang membelit ke arah samping. Batang
lengan femur bersudut, ada pada lutut di atas kaki.



![]() |
|||
![]() |
|||
e.
Australipithecus
Robustus
Australopithecus
robustus ditemukan di Afrika Selatan dan hidup antara 2 - 1 juta tahun lalu. Tubuhnya
mirip dengan Australopithecus africanus, tapi tengkorak dan giginya lebih besar
dan kuat. Wajahnya datar dan tak memiliki kening. Ia meiliki tulang alis besar
dan sebuah puncak sagittal. Volume otaknya hingga 530 cm3 dengan
tidak ada indikasi kemampuan berbicara. Tinggi badan sekitar 132 cm bagi
laki-laki dan 110 cm bagi perempuan. Mereka hidup di lingkungan savana di hutan
kayu. Makanan mereka adalah makanan yang keras, berpasir seperti kacang dan
umbi akar, adakalanya juga makan daging.
Ciri-ciri
: Gigi dan tulang rahang lebih kuat. Berjalan dengan dua
kaki,dan tegak seperti manusia. Badan lebih besar dan kekar. Wajahnya datar
tidak memiliki kening. Memiliki tulang alis yang besar. Volume otak sekitar 525 cc. Umur sekitar 2,0-1,0 juta
tahun. Makan makanan yang keras,
berpasir seperti kacang dan umbi akar, terkadang makan daging. Tinggal
di hutan kayu

3.
Homo
a.
Homo
Habiis
Ciri-ciri umum:
Umur : 1,9-1,8 juta tahun
Makanan : makan makanan
tertentu, beberapa makan daging
Daerah :
Afrika Timur
Lingkungan : savana di hutan kayu
Perbedaan : beberapa
dimorfisme, pada spesies ini terdapat perbedaan variasi yang besar, terdapat
dua spesies (dulu disebut Homo rudolfensis).
Anatomi:
Ukuran tubuh:
Perempuan : 118 cm/3’11”, 32 kg/71 lbs.
Laki-laki : 157 cm/5’2”,
52 kg/115 lbs.
Ciri-ciri : volume
otaknya lebih besar (500-800 cm3). Tulang tengkoraknya kecil. Bangunan tulangnya cerah.
Sekeliling tulangnya berbentuk kubah. Gambaran bagian muka. Alisnya kecil
bertemu pada satu sisinya. Desakan postorbital berkurang. Secara umum giginya
kecil. Gigi geraham depan bagian bawah mempunyai dua puncak. Lapisan email gigi
tebal. Bangunan rahang berbentuk parabola, cerah. Umumnya mempunyai tangan yang panjang. Tangannya mirip
dengan manusia modern. Batang lengan femur bersudut, ada pada lutut di atas kaki. Bagian
bawah dari tulang tibia lebih tebal untuk menopang pergelangan kaki.Jejak kaki terlihat
melengkung secara longitudinal pada kaki. Jari-jari kaki besar ada pada
deretan jari-jari lainnya.
Tempat : Koobi
Fora-Kenya, Olduvai-Gorge-Tanzania.

b.
Homo Erectus
Ciri-ciri umum:
Umur : 1,8 juta dan
300.000 tahun
Makanan : makan makanan
tertentu, beberapa makan daging
Daerah :
Afrika, Asia, Eropa
Lingkungan : savana dengan
temperature hangat ke savanna dengan temperature dingin, dihutan.
Perbedaan : beberapa
dimorfisme, volume otak mengalami pertambahan pada awal Homo erectus.
Pada suatu daerah, terdapat banyak spesies ini, spesies yang dikenal
yaitu Homo ergaster di Afrika, Homo erectus di
Asia, dan Homo antecessor di Eropa.
Anatomi:
Ukuran tubuh
Perempuan : 160 cm/5’3”, 53 kg/117 lbs.
Laki-laki : 180 cm/5’11”, 63 kg/139 lbs.
Ciri-ciri : volume otaknya lebih besar (750-1250 cm3). Beberapa ada
yang memiliki tulang tengkorak yang tebal. Bangunan tulang tengkoraknya tegak,
rendah. Daerah occipital tengkorak luas. Gambaran bagian muka. Separuh dari ukurannya,
seperti alis yang bertemu pada satu sisinya. Desakan postorbital berkurang.
Secara umum giginya kecil. Gigi geraham depan bagian bawah mempunyai dua
puncak. Lapisan email gigi tebal. Bangunan rahangtegak. Proporsi lengannya modern.
Secara umum tangannya modern. Tulang belakang lebih panjang. Kakinya panjang
(proporsi kakinya modern). Secara keseluruhan anatominya bipedal.
Tempat:
Afrika : Koobi Fora-Kenya, Nariokotome-Kenya.
Asia : Zhoukoudian-China, Ngandon, Sangiran,
Trinil-Jawa-Indonesia, Dmanisi-Georgia.
![]() |
c. Homo Neanderthalensis
Ciri-ciri umum:
Umur : 150.000 dan
30.000 tahun
Makanan : makan makanan
yang umum, beberapa makan daging
Daerah : Eropa, sebagian
wilayah timur (Asia Timur)
Lingkungan : stepa yang
dingin sampai daerah tundra.
Perbedaan : beberapa
dimorfisme, daerahnya bervariasi antara bagian barat dan bagian timur. Beberapa
ada yang mengatakan bahwa spesies ini adalah variasi dari suatu daerah dan
merupakan awal dari Homo sapiens.
Anatomi:
Ukuran tubuh :
Perempuan : 156 cm/5’1”,
80 kg/176 lbs.
Laki-laki : 165 cm/5’5”,
84 kg/185 lbs.
Ciri-ciri :
volume otaknya sangat besar (1300-1750 cm3). Tulang tengkoraknya tipis. Bangunan tulang
tengkoraknya tegak. Memiliki tulang tengkorak yang lebih tinggi dari padaHomo
erectus tetapi memiliki sedikit perbedaaan dengan manusia modern.
Sekeliling tulangnya berbentuk kubah. Occipital memanjang, pipih. Gambaran
sebagian muka. Tulang hidungnya besar. Alis yang bertemu pada satu sisinya
sebagian ukurannya besar. Tidak ada desakan postorbital. Secara umum, giginya
kecil, tetapi gigi serinya agak besar. Gigi geraham depan bagian bawah
mempunyai dua puncak. Lapisan email gigi tebal. Bangunan rahang tegak tetapi
pada Homo erectus agak berkurang. Memiliki lengan yang kuat.
Secara umum tangannya modern, tulangnya sangat kuat. Tubuhnya tegak. Proporsi
tubuhnya modern. Secara keseluruhan anatominya bipedal.
Tempat:
Asia : Teshik,
Tash-Uzbekistan.
Eropa : Krapina,
Vindija-Kroasia, La Chapelle-aux-Saints, La Ferrassie, Saint Cesaire-Perancis,
Feldhofer-Jerman, Forbes’ Quary-Gibraltar,Monte Circeo-Italia.
Timur Tengah : Kebara,
Tabun-Israel, Shanidar-Irak.
![]() |
d. Homo Heidelbergensis
Ciri-ciri umum:
Umur : 600.000-100.000 tahun
Makanan : makan makanan
yang umum
Daerah : Afrika, Asia,
Eropa
Lingkungan : savanna yang
bersuhu hangat sampai yang bersuhu dingin, hutan.
Perbedaan : jenis kelaminnya
agak dimorfisme, seperti pada manusia sekarang. Dari awal sampai akhir
variasinya besar dan berkembang kea rah yang lebih baik di setiap daerah.
Beberapa diantaranya adalah Homo sapiens dan Homo
heidelbergensis.
Anatomi:
Ukuran tubuh:
Perempuan : 157 cm/5’2”, 51 kg/112 lbs.
Laki-laki : 175 cm/5’9”,
62 kg/137 lbs.
Ciri-ciri : volume otaknya sangat besar (1100-1400 cm3). Beberapa
specimen tulang tengkoraknya tebal. Bangunan tulang tengkoraknya cerah.
Memiliki tulang tengkorak yang lebih tinggi dari pada Homo erectus.
Sekeliling tulangnya berbentuk kubah. Muka besar. Alis yang bertemu pada satu
sisinya sebagian ukurannya besar. Agak terdapat desakan postorbital. Secara
umum, giginya kecil. Gigi geraham depan bagian bawah mempunyai dua puncak.
Lapisan email gigi tebal. Bangunan rahang tegak. Proporsi tubuhnya modern. Tangannya modern.
Secara keseluruhan anatominya bipedal.
Tempat:
Afrika : Bodo-Ethiopia,
Laetoli-Tanzania, Broken Hill-Zambia.
Asia : Dali-China.
Eropa : Swanscombe-Inggris, Arago-Perancis, Mauer, Steinheim-Jerman,
Petralona-Yunani
e. Homo
Sapiens
Ciri-ciri umum:
Umur : 100.000 tahun-sekarang
Makanan : makan makanan
yang umum
Daerah : seluruh dunia
(tinggal di Australia 60.000 tahun yang lalu, di Amerika Utara dan Amerika Selatan 20.000-12.000 tahun
yang lalu).
Lingkungan : dari hutan hujan
tropis sampai tundra Artik.
Perbedaan : jenis kelaminnya
agak dimorfisme, seperti pada manusia sekarang. Dari bentuk awalnya apesies ini
terkenal di jaman ini (Qafzeh, Skhul, Omo Kibish), yang sudah tegak dan kuno,
sampai pada bentuk akhirnya (Afalou, Combe Capelle, Cro Magnon) yang lebih
modern.
Anatomi:
Ukuran tubuh:
Perempuan : 161 cm/5’3”, 54 kg/119 lbs.
Laki-laki : 175 cm/5’9”,
65 kg/143 lbs.
Ciri-ciri : volume otaknya sangat besar (1000-1700 cm3). Tulang
tengkoraknya tipis. Bangunan tulang tengkoraknya cerah. Sekeliling tulangnya
berbentuk kubah. Gambaran muka besar. Tidak ada alis yang bertemu pada satu
sisinya. Secara umum, giginya kecil. Gigi geraham depan bagian bawah mempunyai
dua puncak. Lapisan email gigi tebal. Bangunan rahang cerah. Proporsi
tubuhnya modern. Tangannya modern. Secara keseluruhan anatominya bipedal.
Tempat:
Afrika :
Afalou-Algeria, Omo Kibish-Ethiopia, Border Cave, Klasies RiverMouth-Afrika
Selatan.
Australia :
Mungo-Australia.
Eropa : Combe Capelle,
Cro Magnon-Perancis.
Timur Tengah : Skhul, Qafzeh-Israel.
BAB 3
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Berdasarkan
pembahasan di atas, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut :
Manusia yang hidup pada
zaman praaksara (prasejarah) disebut manusia purba. Manusia purba adalah manusia penghuni bumi pada zaman
prasejarah yaitu zaman ketika manusia belum mengenal tulisan. Ditemukannya
manusia purba karena adanya fosil dan artefak. Jenis-jenis manusia purba
dibedakan dari zamannya yaitu zaman palaeolitikum, zaman
mezolitikum, zaman neolitikum, dan zaman megalitikum.
Adapun jenis-jenis manusia purba di
dunia adalah sebagai berikut :
1.
Ardhipithecus Ramidus
2.
Australophitecus : - Australophitecus Anamensis
-
Australophitecus Afarensis
-
Australiphitecus Africanus
-
Australiphitecus Boisei
-
Australiphitecus Robustus
3.
Homo : - Homo Habilis
-
Homo Erectus
-
Homo Neanderthalensis
-
Homo Heidelbergensis
-
Homo Sapiens
B. Saran
Semoga makalah ini dapat memberi manfaat serta bisa menambah wawasan
bagi para pembacanya. Demikian makalah ini kami buat, apabila ada kesalahan
baik dari segi tata tulis maupun bahasa kami mohon saran dan kritik yang
senantiasa bersifat membangun demi perbaikan makalah selanjutnya.


















